Jakarta – Peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Anies Baswedan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 hampir dipastikan sirna setelah Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) resmi mendeklarasikan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Senin (19/8/2024).
Dengan dukungan dari 12 partai yang menguasai 91 kursi di DPRD Jakarta, pasangan RK-Suswono berada dalam posisi yang sangat kuat. Dukungan ini jauh melampaui syarat minimal 22 kursi yang dibutuhkan untuk mengusung pasangan calon.
Sebaliknya, PDIP, yang hanya memiliki 15 kursi, tidak memenuhi syarat untuk mengajukan pasangan calon secara mandiri, membuat mereka berada dalam posisi yang sangat lemah.
Kondisi ini semakin diperburuk dengan keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan, namun kini telah menarik dukungannya. Dengan hanya tersisa PDIP sebagai partai yang belum tergabung dalam koalisi, peluang Anies untuk maju sebagai calon gubernur juga semakin mengecil.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi yang dihadapi oleh partainya.
“Lucu juga deh kalau lihat Pilkada sekarang. Saya hanya lihatin terus sampai saya suka ngomong pada diri saya sendiri, kasihan deh PDI Perjuangan dikungkung, ditelikung, ditinggal sendirian gitu. Wah yang lain gabung KIM Plus,” ujar Megawati.
Dengan konstelasi politik saat ini, PDIP dan Anies Baswedan tampaknya akan kesulitan untuk bersaing dalam Pilkada Jakarta 2024. KIM Plus yang semakin kuat dengan dukungan mayoritas partai di DPRD Jakarta, memastikan bahwa pasangan RK-Suswono memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilgub mendatang. Sementara itu, PDIP dan Anies berisiko hanya menjadi penonton dalam kontestasi politik yang semakin memanas ini. (Red)