Oleh : Yudi Hasmir Siregar, SH, MH saat ini berprofesi sebagai Advokat di kota Medan
Dalam beberapa waktu terakhir, suhu politik di Indonesia mulai memanas seiring dengan persiapan menuju Pilkada serentak yang akan datang. Tak bisa dipungkiri, perhelatan politik ini menjadi momentum penting bagi setiap daerah untuk menentukan pemimpin masa depan mereka.
Namun, di tengah semangat demokrasi yang harusnya dijaga, kita sering kali melihat upaya-upaya untuk memanipulasi isu dan memainkan emosi publik demi kepentingan politik semata.
Isu-isu yang memecah belah, retorika yang memanas-manasi, serta narasi yang membingkai seolah-olah Indonesia dalam keadaan darurat sering kali menjadi alat bagi segelintir pihak yang ingin meraup keuntungan politik.
Fenomena ini sangat disayangkan, karena pada dasarnya, Indonesia sebagai negara yang besar dan beragam telah melalui berbagai ujian dan tantangan dengan kuat. Kita telah berulang kali membuktikan bahwa bangsa ini mampu menghadapi berbagai situasi, dari bencana alam hingga krisis ekonomi.
Namun, dalam momen seperti Pilkada, kerap kali muncul pihak-pihak yang mencoba mengeksploitasi kekhawatiran masyarakat. Isu-isu seperti intoleransi, ketidakadilan, hingga ancaman terhadap keutuhan bangsa sering kali dimunculkan dengan narasi yang berlebihan.
Masyarakat didorong untuk merasa cemas, seolah-olah Indonesia berada di ujung tanduk, padahal kenyataannya, bangsa ini baik-baik saja.
Jangan sampai kita sebagai warga negara terjebak dalam permainan politik yang hanya berorientasi pada kekuasaan. Jangan biarkan diri kita dimanfaatkan untuk kepentingan sesaat yang merugikan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kita perlu cerdas dalam menyikapi berbagai isu yang dilemparkan ke ruang publik, terutama yang datang menjelang momen-momen politik penting seperti Pilkada.
Indonesia adalah negara yang memiliki dasar konstitusi yang kuat, dengan lembaga-lembaga negara yang bekerja sesuai dengan fungsinya.
Setiap persoalan yang muncul harus diselesaikan melalui mekanisme yang sudah diatur oleh hukum dan undang-undang, bukan melalui provokasi atau manipulasi opini publik.
Apalagi, isu-isu yang dilemparkan terkadang hanya bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari persoalan sebenarnya atau untuk melemahkan lawan politik.
Sebagai masyarakat yang telah matang dalam berdemokrasi, kita harus mampu membedakan mana yang merupakan kepentingan bangsa, dan mana yang hanya sekadar permainan politik untuk meraih simpati atau dukungan.
Masyarakat Indonesia harus tetap tenang, rasional, dan berpikir jernih dalam menyikapi berbagai isu yang muncul menjelang Pilkada.
Mari kita jaga Indonesia dengan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar. Mari kita pastikan bahwa Pilkada kali ini, seperti juga yang sebelumnya, berjalan dengan aman, damai, dan demokratis.
Pilihlah pemimpin yang benar-benar punya visi dan misi untuk membangun daerah, bukan yang hanya pandai memainkan isu untuk meraih simpati.
Indonesia baik-baik saja. Sebagai bangsa yang besar dan kuat, kita mampu melalui ini semua. Jangan mau dimanfaatkan untuk kepentingan Pilkada semata. Tetap jaga persatuan, kedamaian, dan keutuhan bangsa kita tercinta.