Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, memberikan tanggapan santai namun penuh sindiran terhadap pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menyebut adanya “Raja Jawa” dalam salah satu pidatonya. Tanggapan tersebut disampaikan oleh Megawati saat ia mengumumkan bakal calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Kamis (22/8/2024).
Megawati mengaku terhibur ketika mendengar pernyataan Bahlil tentang “Raja Jawa”. Ia bahkan mengungkapkan rasa penasarannya dan meminta untuk dikenalkan dengan sosok yang dimaksud.
“Saya tertawa ketika membaca soal Ketum Golkar mengatakan ada ‘Raja Jawa’. Saya jadi penasaran, siapa sih yang dimaksud sebagai ‘Raja Jawa’? Kenalkan dong saya dengan beliau,” ujar Megawati dengan nada bercanda di hadapan para kader PDIP yang hadir.
Pernyataan Megawati ini disambut tawa dan tepuk tangan dari hadirin yang turut mengikuti pengumuman tersebut. Megawati menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi, di mana tidak ada lagi konsep “raja” dalam tatanan politik modern.
“Kita ini kan negara demokrasi, tidak ada lagi yang namanya ‘raja’ dalam politik. Semua warga negara memiliki hak yang sama, termasuk dalam berpolitik dan berpartisipasi dalam pemerintahan. Jadi, saya bingung, siapa yang dimaksud ‘Raja Jawa’ itu,” lanjut Megawati sambil tersenyum.
Megawati juga menyinggung pentingnya menjaga kebersamaan dan persatuan di tengah keragaman Indonesia. Ia mengingatkan agar para pemimpin partai politik berhati-hati dalam menggunakan istilah atau pernyataan yang dapat memicu kesalahpahaman atau menghidupkan kembali stereotip lama yang tidak relevan dalam konteks Indonesia saat ini.
Pernyataan Bahlil Lahadalia sebelumnya sempat menjadi perbincangan publik, terutama karena penggunaan istilah “Raja Jawa” yang dinilai kontroversial. Banyak pihak yang menafsirkan pernyataan tersebut sebagai upaya untuk menggambarkan dominasi politik tertentu di wilayah Jawa, yang menjadi pusat kekuasaan politik di Indonesia. Namun, sebagian lainnya melihatnya sebagai candaan atau metafora yang tidak perlu ditanggapi secara serius.
Dengan tanggapan Megawati ini, tampaknya ia ingin meredam kontroversi yang muncul sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga solidaritas dan kesetaraan di tengah berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. PDI Perjuangan, sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas politik dan mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Tanggapan Megawati ini juga mencerminkan kepiawaiannya dalam berpolitik, di mana ia mampu merespons isu-isu sensitif dengan canda dan sindiran, tanpa meninggalkan pesan penting tentang kebersamaan dan persatuan yang selalu ia junjung tinggi. (Red)