Jakarta — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak tudingan yang menyalahkan mereka atas gagalnya Anies Baswedan maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Elite PKS menegaskan bahwa partai mereka telah berupaya maksimal untuk mendukung Anies, termasuk membujuk Partai Gerindra agar mendukung pencalonannya. Pernyataan ini muncul di tengah kekecewaan sejumlah pihak yang menilai PKS seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk memastikan Anies kembali bertarung dalam perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta.
Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, dengan tegas menyatakan bahwa partainya telah melakukan segala upaya yang mungkin untuk membantu Anies. Ia menekankan bahwa PKS sejak awal konsisten dalam mendukung Anies, baik pada Pilkada Jakarta 2017, Pilpres 2024, maupun ketika Anies mencoba kembali ke Pilkada Jakarta 2024.
“Kami di PKS tidak ingin disalahkan atas gagalnya Pak Anies maju di Pilkada 2024. Kami sudah melakukan segala upaya, termasuk membujuk Gerindra agar mendukung beliau. Kurang apalagi?” ujar Hidayat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Menurut Hidayat, PKS telah berkomitmen untuk terus mendukung Anies Baswedan sebagai salah satu tokoh potensial yang bisa membawa perubahan di Jakarta. Namun, keputusan untuk tidak mengusung Anies pada akhirnya berada di tangan partai-partai koalisi, termasuk Gerindra, yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah dukungan.
Hidayat juga menambahkan bahwa situasi politik yang dinamis dan kompleks seringkali membuat hasil yang diharapkan tidak selalu tercapai, meskipun upaya maksimal telah dilakukan. Dalam konteks ini, PKS merasa telah menjalankan peran mereka sebaik mungkin dan tidak seharusnya menjadi kambing hitam atas kegagalan tersebut.
Pernyataan Hidayat ini datang di tengah spekulasi dan kritik yang berkembang, terutama dari para pendukung Anies, yang merasa kecewa dengan gagalnya Anies maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Banyak yang berharap PKS bisa lebih berperan aktif dalam memastikan dukungan dari partai-partai lain, terutama Gerindra, yang sebelumnya juga menjadi bagian dari koalisi pendukung Anies.
Gerindra, di sisi lain, belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim bahwa PKS telah mencoba membujuk mereka. Namun, dinamika ini menambah kompleksitas politik di Jakarta menjelang Pilkada 2024, di mana persaingan semakin ketat dengan munculnya berbagai kandidat potensial lainnya.
Dengan semakin jelasnya posisi PKS yang menolak disalahkan atas kegagalan Anies, pertanyaan besar kini adalah apakah Anies akan mencoba kembali di masa depan ataukah akan mengambil langkah politik lainnya. Bagaimanapun, Pilkada Jakarta 2024 telah menunjukkan betapa sulitnya menciptakan koalisi yang solid dan konsisten di tengah persaingan politik yang semakin sengit.
PKS, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pendukung setia Anies, kini harus menghadapi tantangan baru dalam menjaga hubungan dengan para pendukung dan memastikan bahwa mereka tetap relevan dalam percaturan politik nasional. Sementara itu, para pengamat politik terus mencermati perkembangan ini, mencoba memahami dampaknya terhadap masa depan politik Anies Baswedan dan PKS itu sendiri. (Red)