Pematangsiantar-tuntasnews.net – Dasar pelaksanaan BIAS Peraturan bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri No. 6/X/PB/2014, No. 73 tahun 2014, No. 41 tahun 2014 dan No. 81 tahun 2014 tentang Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dimaksud dalam Trias UKS/M adalah ‘Layanan Imunisasi ‘Program ini ditujukan kepada siswa sekolah dasar (SD)/MI sederajat.
Kota Pematangsiantar telah melaksanakan Program (BIAS) tahap I pada bulan Agustus 2024 yang mana hasil cakupan yang ditargetkan 95% belum mencapai sasaran yang diharapkan Kls 1 SD/MI vaksinasi MR untuk mencegah penyakit Rubella dan Campak hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh tim nakes Puskesmas 77.89% dan untuk HPV mencegah penyakit kanker leher rahim pada wanita Kls 5 dosis I 71.57% sedangkan dosis ke2 buat Kls 6 cakupan 64.53%.
Dari hasil pelaksanaan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dan Tim Puskesmas berupaya semaksimal mungkin menjangkau seluruh sasaran untuk mendapatkan Imunisasi lanjutan dengan tujuan di Kota Pematangsiantar tidak mengalami KLB terkait penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).Sebelum pelaksanaan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Pematangsiantar melakukan langkah-langkah salah satu melakukan edukasi kepada guru sekolah, tokoh agama,toko masyarakat orang tua murid guna suksesnya program pemerintah ini
Saat ini pada bulan November 2024 Kota Pematangsiantar melaksanakan program BIAS pada tahap ke II yang mana sasarannya adalah anak Kls 1,2 dan Kls 5 yaitu vaksinasi untuk mencegah penyakit Difteri dan Tetanus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Misran Pais bersama tim kerja imunisasi Erida Damanik (Epid Masdya), Nurhasanah Harahap, Ekaria J. Sidauruk dan tim nakes imunisasi Puskesmas bersama-sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama serta camat dan lurah sebelum pelaksanaan melakukan edukasi pentingnya program Imunisasi bagi anak-anak untuk mengatasi penyakit yang dapat dicegah degan imunisasi.
Pada pelaksanaan edukasi terhadap murid dan orang tua bulan November 2024, ada sebagian orang tua yang kurang respon terhadap pentingnya imunisasi ini bahkan ada orang tua murid yang menolak anaknya untuk divaksinasi, salah satu yang kami lihat saat tim vaksin dari Puskesmas Raya yang akan melakukan vaksin DT (Difteri Tetanus) terhadap siswa kelas 1, 2 dan 5 di UPTD SDN 122337, Jalan Adam Malik, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. Hampir 70 % orang tua tidak memberikan izin kepada anaknya untuk di vaksin.
Padahal sebelumnya pihak Dinas kesehatan sudah memberikan edukasi kepada kepala sekolah manfaat dari vaksin dan resiko jika tidak di vaksin, untuk di sampai kepada orang tua murid, begitu juga sebaliknya, kepala sekolah menyampaikan kepada guru wali kelas, dan menyampaikan kepada orang tua murid, tetapi tetap saja mendapat respon yang kurang baik dari orang tua murid.
Simon Tarigan dari Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar sudah mengetahui hal ini sebelumnya, dan akan mencoba melakukan koordinasi kembali dengan pihak-pihak terkait agar program (BIAS) ini bisa berjalan dengan baik seperti di kota-kota lain, begitu juga Ahmad Fadilla dari kementerian agama menegaskan melalui surat himbauan kepada seluruh MI untuk mensukseskan program BIAS tahun 2024 ini, jelasnya.
Dinas Kesehatan Pematangsiantar. Melalui Misran Fais yang di unjuk Dinkes untuk memberi keterangan menjelaskan dan menjelaskan program (BIAS) ini yang memang rutin sebagai program pemerintah diselenggarakan pada bulan Agustus dan November setiap tahunnya. Tujuan pemberian vaksin ini untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan terhadap penyakit, antara lain penyakit Difteri, Tetanus, Campak, dan Rubella, kanker servix pada wanita karena penyakit-penyakit ini tidak hanya dapat dialami mereka ketika masih bayi, tetapi juga bisa terjadi saat mereka di usia sekolah.
Dan kurang pahamnya orang tua akan pentingnya vaksin ini buat anak-anak, kami dari tim kerja imunisasi berusaha dan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait guna suksesnya program pemerintah, memang ini merupakan tugas kami, memberikan edukasi kepada orang tua pentingnya vaksin DT. Vaksin DT dan Td itu tergolong vaksin yang mahal terutama vaksin HPV sangat mahal jika di lakukan di tempat lain. Sementara vaksin yang di sekolah itu gratis.hal ini lakukan untuk mencegah,
Human Papilloma Virus (HPV): Untuk mencegah kanker leher rahim atau serviks
Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (Td) untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus.
DT: diberikan pada anak usia 7 tahun
Td: Vaksin Difteri dengan kadar yang lebih rendah untuk anak kelas 2 dan 5 SD,”
Kami mengaharapkan kita semua mari sama-sama mensukseskan program BIAS ini yang bertujuan mencegah anak-anak kita terhindar dari penyakit sehingga kita bisa tersenyum anak kita sehat dan anak bisa tersenyum bisa mencapai cita-citanya sebagai penerus bangsa, jelas Misran Pais mengakhiri penjelasannya .(BARA)