Medan – TuntasNews.net – Kasus kematian tragis Dameriahta Tarigan (42) akhirnya terungkap setelah Polsek Medan Tembung berhasil menangkap empat pelaku yang terlibat dalam insiden ini. Jasad Dameriahta ditemukan di tumpukan sampah di Jalan Pasar V, Desa Medan Estate, beberapa waktu lalu.
Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, didampingi Kanit Reskrim AKP Japri Binsar Simamora, dalam keterangan persnya pada Sabtu (16/11/2024), menjelaskan bahwa kasus ini bermotifkan kecemburuan. Pelaku utama, M (49), merasa cemburu terhadap hubungan korban dengan suaminya, D (37).
“Motifnya adalah cemburu. Pelaku M menyerang korban hingga terjatuh dan meninggal dunia. Jasad korban kemudian dibuang dengan bantuan suaminya, D, serta dua pelaku lainnya, DG alias I (41) dan S (36),” ujar Kompol Jhonson.
Dalam kronologi yang diungkap, pelaku M menyerang korban di lokasi kejadian. Setelah korban tidak bernyawa, pelaku meminta bantuan suaminya dan dua rekan mereka untuk membuang jasad korban di tempat pembuangan sampah.
“Ini adalah tindakan yang sudah direncanakan. Kami bergerak cepat setelah mendapatkan informasi dan bukti-bukti di lokasi penemuan jasad,” tambah Kanit Reskrim AKP Japri Binsar Simamora.
Keempat pelaku kini ditahan dan dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
“Proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan. Kami berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang bijak, bukan dengan tindakan kekerasan,” tegas Kompol Jhonson.
Keluarga korban yang menghadiri konferensi pers mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian atas kerja cepat dan profesionalisme dalam mengungkap kasus ini. Mereka berharap keadilan dapat ditegakkan untuk Dameriahta Tarigan.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat, khususnya di Medan, sebagai pengingat pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian masalah secara damai. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk kekerasan atau tindakan mencurigakan di lingkungan mereka. (Red)