Pematangsiantar — Komunitas Cerita Siantar Dulu (CSD) kembali menunjukkan kepedulian sosialnya melalui kegiatan rutin Jumat Barokah, yang kali ini dilaksanakan di Masjid Muslimin Kelapa Dua, kawasan Perumahan Rindam, Kota Pematangsiantar, pada Jumat, 11 Juli 2025.
Kegiatan ini berlangsung usai pelaksanaan Salat Jumat dan diikuti dengan penuh semangat oleh pengurus dan keluarga besar CSD. Dalam suasana yang hangat dan bersahabat, para anggota CSD membagikan nasi kotak kepada jemaah yang baru saja menyelesaikan ibadah.
Sejumlah nama dari jajaran pengurus dan anggota yang hadir serta aktif dalam pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain:
Tafid D. Putra, Zirzy Siregar, Sujari Bram, M. Yusuf Harahap, Jamaluddin Siregar, Dolly Damanik dan Zulkifli Lubis. Mereka turun langsung membaur bersama masyarakat, menyapa jemaah, dan menyerahkan paket makanan dengan senyum dan sapaan hangat.
Program Jumat Barokah merupakan agenda rutin Cerita Siantar Dulu (CSD) sebagai bentuk nyata dari semangat berbagi dan memperkuat nilai-nilai sosial serta kebersamaan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan ini, CSD tidak hanya hadir sebagai komunitas pencinta sejarah, tetapi juga sebagai motor penggerak kepedulian sosial di Kota Pematangsiantar.
Ketua Cerita Siantar Dulu (CSD), Yudi Siregar, SH, MH, dalam pernyataannya secara terpisah menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh anggota yang telah mendukung kegiatan ini dengan penuh dedikasi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar CSD yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan materi untuk menyukseskan kegiatan Jumat Barokah ini. Kegiatan ini murni didukung oleh semangat kebersamaan dan donasi dari anggota yang tulus ingin berbagi dengan sesama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai masjid dan lingkungan di Kota Pematangsiantar sebagai bagian dari kontribusi nyata CSD terhadap masyarakat.
Dengan slogan “Bersahabat, Solid dan Kompak Selamanya,” komunitas Cerita Siantar Dulu (CSD) terus meneguhkan jati dirinya sebagai komunitas yang bukan hanya peduli pada sejarah dan kebudayaan, tetapi juga hadir aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. ( YS )