Beijing — Dalam langkah kerja sama bilateral yang bersejarah, Pemerintah Tiongkok menyetujui pendanaan untuk program makan bergizi gratis di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyatakan persetujuannya untuk mendukung pendanaan program ini sebagai bagian dari tujuh kesepakatan bilateral dan investasi bisnis antara kedua negara, dengan total nilai mencapai 10,07 triliun dolar AS atau sekitar Rp157,64 triliun.
Kesepakatan ini mencakup berbagai sektor strategis, seperti pangan, infrastruktur, energi, dan industri manufaktur, namun salah satu yang paling menonjol adalah pendanaan bagi program makan bergizi gratis di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak sekolah dan kelompok rentan di seluruh pelosok negeri. Pendanaan dari Tiongkok ini diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia mengatasi permasalahan gizi buruk dan kekurangan akses pangan di masyarakat.
Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa kesepakatan ini adalah bentuk komitmen Tiongkok untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia, dan mendukung upaya Indonesia dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. “Kami percaya bahwa kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan dan kepercayaan antara kedua negara,” ujar Xi Jinping dalam pernyataannya.
Presiden Prabowo Subianto menyambut baik komitmen Tiongkok ini dan menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendanaan untuk program makan bergizi ini adalah langkah konkret untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia. “Dengan adanya program makan bergizi gratis, kami berharap bisa memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang baik. Ini adalah langkah besar menuju Indonesia yang lebih kuat dan sehat,” ujar Prabowo.
Presiden juga menekankan pentingnya program ini untuk masa depan bangsa. Menurutnya, peningkatan akses terhadap pangan bergizi tidak hanya akan memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat, tetapi juga akan berdampak positif pada kemampuan belajar anak-anak. “Program ini bukan hanya soal makan bergizi, tetapi juga investasi bagi masa depan generasi Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas dukungan Tiongkok dalam mewujudkan program ini,” tuturnya.
Kerja sama ini diharapkan akan berjalan dalam jangka panjang dengan fokus keberlanjutan, sehingga dampak dari program ini bisa dirasakan secara menyeluruh dan berkelanjutan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, kesepakatan ini mencerminkan keseriusan kedua negara dalam memperkuat hubungan strategis melalui berbagai sektor ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Dengan adanya program makan bergizi gratis yang didukung penuh oleh Tiongkok, Pemerintah Indonesia berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing di masa depan. Program ini menjadi simbol kolaborasi yang produktif antara Indonesia dan Tiongkok, yang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi kedua negara.
Seluruh pihak optimis bahwa kerja sama bilateral ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia dan mempererat hubungan Indonesia-Tiongkok sebagai mitra strategis di kawasan Asia. (Red)