Washington DC — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan resmi dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih, Washington DC. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam upaya memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat, sekaligus membahas sejumlah isu global yang saat ini tengah menjadi perhatian dunia, seperti situasi di Gaza dan ketegangan di Laut Cina Selatan.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Amerika Serikat. Prabowo menekankan bahwa kemitraan yang kuat dengan AS adalah bagian dari visi Indonesia untuk terus berkontribusi pada stabilitas regional dan keamanan global. “Indonesia selalu menghargai hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat, dan kami berkomitmen untuk menjaga hubungan ini melalui kerja sama di berbagai bidang yang saling menguntungkan,” ungkap Prabowo.
Presiden Joe Biden, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas peran aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan kontribusinya dalam isu-isu global. Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat melihat Indonesia sebagai mitra yang memiliki peran penting dalam upaya menjaga kedamaian dan keseimbangan kekuatan di kawasan. “Indonesia adalah salah satu mitra strategis utama bagi Amerika Serikat, dan kami berharap dapat terus bekerja sama untuk mengatasi tantangan global yang kita hadapi bersama,” ujar Biden.
Isu global yang turut dibahas dalam pertemuan ini mencakup situasi di Gaza dan Laut Cina Selatan. Kedua pemimpin bertukar pandangan mengenai konflik di Gaza yang terus mempengaruhi stabilitas di Timur Tengah. Presiden Prabowo menegaskan sikap Indonesia yang mendukung upaya perdamaian dan perlindungan bagi rakyat sipil di wilayah konflik. Ia menekankan pentingnya solusi diplomatik yang melibatkan semua pihak untuk mencapai perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.
Selain itu, isu Laut Cina Selatan menjadi topik yang juga diangkat dalam pembicaraan. Prabowo dan Biden sama-sama menyadari bahwa ketegangan di Laut Cina Selatan dapat memengaruhi stabilitas regional dan internasional. Kedua pemimpin sepakat untuk mendorong penyelesaian damai yang berlandaskan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia menginginkan kawasan Laut Cina Selatan yang aman, damai, dan bebas dari konflik, serta mendorong semua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan perselisihan melalui dialog.
Selain membahas isu-isu tersebut, pertemuan Prabowo-Biden juga membahas peluang kerja sama di bidang ekonomi, energi terbarukan, teknologi, dan keamanan siber. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, terutama dalam konteks ketahanan energi dan transformasi digital.
Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Joe Biden ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kemitraan dalam menghadapi tantangan global. Hubungan bilateral yang kokoh antara Indonesia dan Amerika Serikat diharapkan dapat membawa stabilitas serta kemajuan bagi masyarakat di kedua negara dan komunitas global.
Pertemuan ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian, baik di tingkat regional maupun global. Melalui kerja sama yang berkelanjutan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan harmonis. (Red)