Simalungun – tuntasnews.net – Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi Siantar-Simalungun merasa kecewa terhadap Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun, terkait Rapat Dengar Pendapat(RDP) yang belum dilanjutkan mengenai garis merah ditubuh penyelenggara menjelang Pilkada November mendatang, Sabtu (22/06/2024)
Andry Napitupulu selaku Pimpinan Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi menyampaikan rasa kecewa terhadap Komisi 1 DPRD Kab. Simalungun prihal RDP pada tanggal 2 Juni kemarin yang diskorsing dan akan dilanjutkan RDP kembali dalam jangka waktu terdekat untuk memanggil beberapa oknum-oknum yang terlibat dalam permasalahan penyelenggara pilkada,” ucap Andry Napitupulu dengan nada kerasnya
Saat Andry Napitupulu mengkonfirmasi, Sabtu, (8/06/2024) melalui WhatsApp kepada Bapak Erwin Saragih selaku Ketua Komisi 1 DPRD Kab. Simalungun terkait RDP Lanjutan dan meminta oknum-oknum yang terlibat dalam permasalahan penyelenggara pilkada Simalungun harus dipanggil, dikonfirmasi kembali pada, Senin (10/06/2024) hingga konfirmasi terakhir, Jumat (21/06/2024) tak satupun ada respon Erwin Ketua Komisi 1 DPRD Kab. Simalungun.
Sedangkan konfirmasi Andry kepada Hendra Sinaga Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kab. Simalungun, Senin (10/06/2024), Share juga ya sama Erwin ya, sambil mengirim kontak Ketua Komisi,” ucap Hendra melalui pesan WhatsApp kepada Andry Napitupulu
Dikonfirmasi Andry kembali, Sabtu (15/06/2024), namun tak ada respon.
Konfirmasi kembali, Selasa (18/06/2024), ditanyakan dengan Ketua Komisi ya, besok sampai Sabtu saya Bimtek.
Saya sudah desak Ketua komisi, yang meneken undangan RDP, saya tidak berwenang memanggil mereka (oknum-oknum). -ucap Hendra melalui pesan WhatsApp
Hingga konfirmasi terakhir, Sabtu (22/06/2024) kepada Hendra Sinaga, ‘lagi Bimtek semuanya, besok selesai,”-ucap Hendra melalui pesan WhatsApp sambil mengakhiri pesan dengan jawaban ‘Ok’
Adapun beberapa oknum-oknum yang diminta KMPD untuk dipanggil yakni;
•Leonard Sinaga, Ade Fahrizal, Riogala Lolo, selaku PPK terpilih Kecamatan Tanah Jawa yang diduga memakai Surat Kesehatan Palsu dari dr. Widya Saragih selaku Dokter Penanggung Jawab Tanah Jawa
Kepala Puskesmas Tanah Jawa, Saiful Bahri selaku oknum yang diduga dipanggil Komisioner KPU ke rumah kediaman ARS, dr. Bernard Tindaon selaku Kepala UPT Puskesmas Bandar Masilam, Ahmad Sunario Ketua PPK Gunung Maligas yang diduga saksi partai Golkar, M. Chairudin PPK Bandar Huluan yang diduga saksi partai Hanura, Komisioner KPU Dan Komisioner Bawaslu
Permasalahan Demokrasi yang terjadi di Kabupaten Simalungun ditubuh penyelenggara menjelang Pilkada tidak akan selesai jika sampai hari ini saja instansi-instansi pemerintah tak tegas memberikan sikapnya. -ujar Andry Napitupulu dengan lantang
Wakil rakyat yang berbicara tegas pada RDP, Senin (3/06/2024) yang gaya berbicara tegas didepan umum sehingga menskorsing dan menjanjikan untuk RDP lanjutan, namun hingga sampai saat ini tak jelas kepastiannya untuk sidang lanjutkan, terus mau bagaimana persoalan demokrasi di Kab. Simalungun menjelang pilkada, ini bisa jadi catatan buruk bagi Kab. Simalungun. -ucap Andry Napitupulu
Dilanjutkan Andry, sudah banyak tuduhan kepada saya,yang katanya sudah ada pertemuan dengan oknum-oknum terkait, tegas saya harus klarifikasi bahwa sampai detik ini saya tidak ada pertemuan dengan mereka yang terlibat dalam permasalahan ini.
Diakhir, mengecam dan mendesak Ketua Komisi 1 DPRD Kab. Simalungun agar segera melaksanakan RDP lanjutan dan memanggil oknum-oknum yang telah disepakati untuk dipanggil pada RDP, Senin (3/06/2024) kemarin di ruang rapat Komisi 1 DPRD Kab. Simalungun.
Jika dalam 3 x 24 jam setelah rilis berita ini disampaikan ke publik, maka izinkan kami dari KMPD untuk menyampaikan pendapat di muka umum dalam bentuk unjuk rasa menyuarakan Mosi Tidak Percaya kepada pemerintahan Kab. Simalungun,”-tutup Andry Napitupulu. (BARA)