Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle atau kocok ulang susunan Kabinet Merah Putih. Perubahan besar ini diumumkan pada Senin (8/9) sore di Istana Negara, Jakarta, dan mencakup pergantian sejumlah menteri strategis serta pembentukan kementerian baru.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyampaikan keputusan Presiden tersebut di hadapan awak media.
“Atas berbagai pertimbangan dan masukan evaluasi, maka pada sore hari ini sekaligus Pak Presiden memutuskan melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan yakni Kemenko Polkam, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, Kementerian Koperasi dan Kementerian Pemuda dan Olahraga,” ujar Prasetyo.
Selain melakukan penggantian menteri, Presiden Prabowo juga memperkenalkan kementerian baru yaitu Kementerian Haji dan Umrah, yang akan secara khusus menangani penyelenggaraan ibadah haji dan umrah bagi umat Islam di Indonesia.
Daftar Menteri yang Diganti Presiden Prabowo
1. Budi Gunawan, dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam)
2. Sri Mulyani Indrawati, dari jabatan Menteri Keuangan
3. Abdul Kadir Karding, dari jabatan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) / Kepala BP2MI
4. Budi Arie Setiadi, dari jabatan Menteri Koperasi
5. Dito Ariotedjo, dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Daftar Menteri dan Wakil Menteri yang Dilantik Presiden Prabowo
1. Purbaya Yudhi Sadewa – Menteri Keuangan
2. Mukhtarudin – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) / Kepala BP2MI
3. Ferry Juliantono – Menteri Koperasi
4. Irfan Yusuf – Menteri Haji dan Umrah
5. Dahnil Anzar Simanjuntak – Wakil Menteri Haji dan Umrah
Reshuffle Kedua di Era Prabowo
Perombakan kabinet ini merupakan reshuffle kedua yang dilakukan Presiden Prabowo sejak dilantik sebagai Presiden. Sebelumnya, pada Rabu (19/2), Prabowo mencopot Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) dan menggantikannya dengan Brian Yuliarto, guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
Keputusan terbaru ini diyakini sebagai langkah strategis Presiden Prabowo untuk memperkuat efektivitas pemerintahan dan mempercepat realisasi program-program prioritas, khususnya di bidang ekonomi, perlindungan pekerja migran, penguatan koperasi, pengembangan pemuda, serta pengelolaan haji dan umrah.
Dengan perombakan ini, Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmennya menghadirkan kabinet yang lebih solid, responsif, dan mampu menjawab tantangan zaman demi kepentingan rakyat Indonesia. ( Red )





















































