Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, secara tegas menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka, serta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution, kini sudah tidak lagi menjadi kader PDIP. Pernyataan tersebut disampaikan Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12).
“Saya tegaskan kembali, Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” ungkap Hasto.
Hasto menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada ketidaksesuaian visi dan cita-cita keluarga Jokowi dengan nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan oleh PDIP. “Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI),” jelasnya.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan digerakkan oleh ideologi dan cita-cita perjuangan yang diwariskan oleh Bung Karno. Hal itu, katanya, menjadi landasan utama partai dalam menentukan langkah politiknya. Ia juga menyebut bahwa keputusan ini tidak hanya melibatkan Jokowi, tetapi juga anggota keluarga lainnya, seperti Gibran dan Bobby.
“PDI Perjuangan digerakkan oleh suatu cita-cita, dan itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC Kota Surakarta, tempat kartu tanda anggota (KTA) Mas Gibran berasal. Berdasarkan undang-undang partai politik dan AD/ART partai, keanggotaannya secara otomatis berhenti,” ungkap Hasto.
Keputusan ini sekaligus menjadi penegasan dari PDIP mengenai sikap mereka terhadap Jokowi dan keluarga, yang dinilai tidak lagi sejalan dengan prinsip-prinsip partai.
Hasto menutup pernyataan dengan menegaskan bahwa PDI Perjuangan akan tetap fokus pada perjuangan ideologis dan cita-cita besar yang selama ini menjadi inti gerakan partai. “Kami tetap konsisten dengan garis perjuangan partai untuk terus membangun Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkasnya. (Red)