Moskow – Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah tiba di Moskow bersama keluarganya setelah diberi suaka oleh Rusia. Informasi ini dikonfirmasi oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti dan TASS, serta dimuat dalam laman Russia Today (RT) pada Senin (9/12/2024). Langkah ini dilakukan menyusul penguasaan Damaskus oleh kelompok militan Suriah, yang secara efektif mengakhiri kekuasaan Assad selama 24 tahun.
“Assad, bersama dengan anggota keluarganya, telah tiba di Moskow. Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan,” kata seorang sumber resmi Kremlin.
Krisis Damaskus dan Langkah Assad
Perkembangan ini terjadi setelah pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islamis menguasai ibu kota Suriah, Damaskus. Peristiwa tersebut memaksa Bashar al-Assad meninggalkan negara yang telah ia pimpin selama lebih dari dua dekade.
Media internasional seperti AFP juga mengonfirmasi keberadaan Assad di Moskow, menegaskan laporan bahwa ia melarikan diri dari Damaskus saat pasukan pemberontak menguasai kota tersebut. Selain itu, seorang pejabat Barat, yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk meragukan klaim Rusia tentang perlindungan bagi Assad.
Sementara itu, Reuters sempat memuat laporan kemungkinan kematian Assad dalam sebuah kecelakaan pesawat. Laporan tersebut, yang kemudian dihapus, menyebutkan bahwa sebuah pesawat yang diduga membawa Assad mengalami insiden setelah meninggalkan Damaskus. Namun, keberadaan Assad di Moskow telah membantah spekulasi tersebut.
Sikap Rusia terhadap Krisis Suriah
Rusia, yang selama ini menjadi sekutu terbesar Bashar al-Assad bersama Iran, mengambil langkah memberikan suaka kepada mantan presiden Suriah ini. Dukungan Rusia terhadap Assad telah terbukti sejak mereka mulai terlibat secara militer di Suriah pada 2015 untuk mendukung pemerintahannya melawan oposisi bersenjata dalam perang saudara yang berkepanjangan.
“Rusia selalu mendukung solusi politik untuk krisis Suriah. Titik awal kami adalah perlunya melanjutkan negosiasi di bawah naungan PBB,” ujar sumber dari Kremlin.
Rusia juga menyerukan dimulainya kembali perundingan damai yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di sisi lain, kelompok oposisi bersenjata Suriah dilaporkan telah memberikan jaminan atas keamanan pangkalan militer dan misi diplomatik Rusia yang masih beroperasi di Suriah.
Peran Rusia dalam Konflik Suriah
Sebagai salah satu pemain utama dalam konflik Suriah, Rusia memiliki peran besar dalam mendukung pemerintahan Assad. Sejak 2015, pasukan Rusia telah membantu Assad mempertahankan kekuasaan dengan melancarkan serangan udara terhadap kelompok oposisi. Langkah pemberian suaka kepada Assad ini menunjukkan komitmen Rusia terhadap sekutunya, bahkan setelah kekuasaannya di Suriah berakhir.
Keberangkatan Bashar al-Assad dari Suriah menandai akhir dari sebuah era dalam sejarah politik negara tersebut. Namun, langkah Rusia dalam memberikan perlindungan kepadanya membuka babak baru dalam upaya penyelesaian konflik Suriah yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. (Red)