Medan – Kebijakan parkir berlangganan yang diterapkan di Kota Medan terus menuai berbagai keluhan dari warga. Program yang seharusnya bertujuan untuk mengatur dan menertibkan parkir di wilayah perkotaan ini justru menimbulkan sejumlah masalah baru, baik bagi pengguna kendaraan maupun bagi pengelola parkir.
Sejak diluncurkannya program ini, banyak warga Medan mengeluhkan biaya parkir yang dirasa semakin memberatkan. Dengan sistem berlangganan, warga diwajibkan membayar tarif tahunan yang mungkin dianggap terlalu tinggi oleh sebagian besar pengguna kendaraan. Selain itu, banyak yang merasa bahwa pelayanan yang diberikan tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.
“Saya sudah membayar biaya langganan setiap tahun, tetapi masih sering kesulitan mencari tempat parkir yang layak. Bahkan, di beberapa lokasi, petugas parkir tidak selalu ada untuk mengatur kendaraan,” keluh Rahmat, seorang warga Medan yang sering memarkir kendaraannya di pusat kota.
Selain masalah biaya, ketidakjelasan mengenai area cakupan parkir berlangganan juga menjadi isu. Banyak warga yang bingung tentang lokasi mana saja yang termasuk dalam program ini dan apakah mereka masih harus membayar parkir di luar area tersebut. Ketidakjelasan ini sering kali menimbulkan konflik antara warga dan petugas parkir di lapangan.
Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Perhubungan telah berusaha untuk menanggapi keluhan ini dengan melakukan sosialisasi dan perbaikan layanan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Dr. Iswar Lubis, S.SiT M.T menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan evaluasi terhadap program parkir berlangganan ini. “Kami memahami keluhan warga dan sedang berupaya untuk mencari solusi terbaik. Salah satunya dengan meninjau ulang tarif dan memperbaiki sistem pengelolaan parkir,” ujarnya.
Namun, upaya ini tidak serta merta menghilangkan berbagai tantangan yang ada. Pengawasan yang kurang ketat terhadap petugas parkir dan masih maraknya parkir liar menjadi masalah yang harus segera diatasi. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, pengelola parkir, dan warga untuk menciptakan sistem parkir yang adil dan efisien.
Sementara itu, beberapa warga berharap agar pemerintah kota dapat menyediakan lebih banyak area parkir yang aman dan nyaman. Mereka juga menginginkan adanya pengawasan yang lebih baik terhadap petugas parkir agar tidak ada penyalahgunaan wewenang yang merugikan pengguna kendaraan.
Dengan berbagai permasalahan yang ada, kebijakan parkir berlangganan di Kota Medan masih memerlukan banyak perbaikan. Diharapkan, melalui dialog dan kerjasama yang baik antara semua pihak, solusi yang memadai dapat segera ditemukan demi kenyamanan dan ketertiban bersama. ( Tim )