Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, akhirnya buka suara terkait kabar penangguhan kelulusannya dari Program Doktor (S3) di Universitas Indonesia (UI). Isu mengenai penangguhan ini sempat menjadi sorotan publik dan memunculkan berbagai spekulasi.
Dalam keterangannya, Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Namun, ia dengan tegas membantah kabar yang menyebut Universitas Indonesia (UI) menangguhkan kelulusannya. “Saya sudah memperoleh informasi mengenai isu ini, tetapi saya ingin meluruskan bahwa tidak ada penangguhan kelulusan Program Doktor S3 saya di Universitas Indonesia,” ujar Bahlil dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa proses akademiknya tetap berjalan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku di kampus. Ia juga menambahkan bahwa seluruh tahapan yang harus dilaluinya sebagai mahasiswa Program Doktor telah dipenuhi, sehingga ia merasa yakin bahwa tidak ada permasalahan terkait kelulusannya.
“Tahapan akademik yang diwajibkan sudah saya lalui sesuai dengan prosedur di Universitas Indonesia. Jadi, isu yang menyatakan kelulusan saya ditangguhkan adalah tidak benar,” jelasnya. Bahlil menambahkan, ia berkomitmen untuk menjaga integritas dan transparansi dalam menjalani pendidikan, termasuk pada program doktoral yang ia tempuh di UI.
Sementara itu, pihak Universitas Indonesia belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar ini. Namun, sejumlah pihak di internal kampus menyebutkan bahwa isu ini berhubungan dengan prosedur internal yang masih dalam tahap peninjauan. “Ada prosedur yang memang harus diselesaikan, namun kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut sampai ada pernyataan resmi dari pihak universitas,” kata seorang sumber di UI yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai Menteri ESDM dan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil juga dikenal sebagai tokoh politik yang aktif. Ia menekankan bahwa isu penangguhan tersebut tidak akan mengganggu kinerjanya dalam pemerintahan maupun di partainya. “Saya tetap fokus pada tugas-tugas di kementerian dan partai. Pendidikan bagi saya adalah bagian dari proses peningkatan kualitas diri, dan saya menghargai semua tahapan yang harus dilalui,” tuturnya.
Pernyataan Bahlil ini diharapkan dapat meredam berbagai spekulasi yang berkembang mengenai kelulusannya. Dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat diharapkan bisa memahami situasi yang sebenarnya dan menunggu perkembangan informasi lebih lanjut dari pihak Universitas Indonesia terkait proses kelulusan Bahlil Lahadalia di program doktoralnya. (Red)