Israel – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan pernyataan tegas setelah serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. Netanyahu bersumpah untuk membalas serangan tersebut, yang memicu ketegangan besar di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataannya yang diungkapkan pada awal pertemuan politik-keamanan di Tel Aviv, Netanyahu menegaskan bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan membayar mahal atas tindakan tersebut. “Iran membuat kesalahan besar malam ini – dan mereka akan membayarnya,” kata Netanyahu dengan penuh emosi, pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Serangan Iran ini dilaporkan sebagai bagian dari respons atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Iran menargetkan beberapa kota besar di Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem, menggunakan rudal, dan sejumlah ledakan besar dilaporkan di beberapa lokasi penting. Militer Israel sedang melakukan evaluasi kerusakan dan mengatur strategi untuk merespons.
Sementara itu, Washington segera menyatakan dukungannya kepada Israel, sekutu lamanya. Amerika Serikat, melalui pernyataan resmi dari Gedung Putih, menegaskan komitmennya untuk mendukung Israel dalam mempertahankan diri dari setiap ancaman. Pihak Amerika Serikat juga menyebut tindakan Iran sebagai ancaman serius bagi stabilitas di kawasan Timur Tengah dan dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu dan para pejabat militer Israel mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil. Menurut beberapa sumber, kemungkinan besar Israel akan merespons dengan serangan balasan yang terencana dan signifikan, mengingat serangan ini merupakan eskalasi terbaru dari ketegangan yang telah lama berlangsung antara Israel dan Iran.
Situasi ini kini menjadi perhatian utama komunitas internasional. Beberapa negara besar, termasuk Rusia dan China, menyerukan de-eskalasi dan dialog untuk mencegah konflik berskala besar yang dapat berdampak lebih luas. Namun, dengan adanya dukungan penuh dari Washington, Israel tampaknya sedang mempersiapkan diri untuk memberikan respons militer yang besar terhadap Iran.
Ketegangan di Timur Tengah kini berada di puncaknya, dan dunia menantikan apa yang akan menjadi langkah selanjutnya dalam konflik yang terus membara antara dua negara tersebut.(Red)