Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam sebuah upacara di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 5 November 2024. Pelantikan Basuki sebagai Kepala OIKN ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, dengan penetapan resminya pada 4 November 2024.
Basuki Hadimuljono yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada periode 2014-2024, mendapat amanah baru ini setelah sebelumnya juga ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana Tugas Kepala OIKN pada Juni 2024. Basuki menggantikan Bambang Susantono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala OIKN dan mengundurkan diri dari posisi tersebut.
Dalam sambutannya setelah pelantikan, Basuki menyatakan komitmennya untuk fokus membangun fasilitas yudikatif dan legislatif sebagai bagian dari tahap lanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Ia menargetkan pembangunan infrastruktur penting tersebut dalam waktu empat tahun mendatang hingga 2028.
“Kalau untuk ekosistem Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tinggal yudikatif dan legislatif. Jadi, seluruh sektor yudikatif, eksekutif, dan legislatif harus siap, plus hunian bagi para pekerja dan pejabat pemerintahan. Semua harus rampung pada 2028,” ungkap Basuki.
Basuki menjelaskan, pembangunan fasilitas yudikatif dan legislatif di IKN juga akan melibatkan infrastruktur pendukung berupa hunian, perkantoran, dan prasarana dasar lainnya. Selain itu, Basuki menambahkan bahwa proses percepatan pembangunan berbagai infrastruktur publik yang sudah dimulai melalui peletakan batu pertama pada masa pemerintahan Presiden Jokowi akan tetap menjadi prioritas.
Selain memastikan kesiapan fasilitas utama pemerintahan, Basuki juga memprioritaskan upaya menarik investasi untuk pengembangan lebih lanjut dari IKN dalam empat tahun ke depan. Dalam keterangannya, Basuki memaparkan capaian investasi yang telah berhasil dihimpun hingga tahap terakhir peletakan batu pertama (groundbreaking) dengan total investasi Rp58 triliun yang didukung oleh anggaran dari APBN sebesar Rp86 triliun.
“Sampai groundbreaking terakhir, kita punya alokasi APBN Rp86 triliun, dan investasi yang masuk Rp58 triliun. Ini hasil dari perencanaan dan pengelolaan yang cermat untuk membangun IKN menjadi pusat pemerintahan yang modern,” jelas Basuki.
Pembangunan IKN telah mencapai kemajuan signifikan. Menurut laporan Kementerian PUPR, batch pertama pembangunan sudah selesai hingga 94 persen, batch kedua mencapai lebih dari 60 persen, sementara batch ketiga hampir mencapai 40 persen.
Basuki juga menyebutkan keinginan Presiden Joko Widodo untuk terus mengunjungi IKN setelah purnatugas. Menurut Basuki, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk lebih sering berkunjung ke IKN di masa mendatang.
“Iya, beliau ingin lebih sering ke sana. Terakhir saya berkomunikasi dengan Pak Jokowi dua hari lalu, dan beliau memang berniat untuk mengunjungi IKN lagi,” ujar Basuki.
Dengan pelantikan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN, pemerintah menunjukkan komitmen untuk mempercepat proses pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan yang terintegrasi dan siap digunakan pada 2028, sejalan dengan visi Indonesia untuk memiliki ibu kota yang modern dan berkelanjutan di masa depan. (Red)





















































