Solo – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan khusus dengan mantan Presiden Joko Widodo di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu malam (3/11). Pertemuan ini berlangsung sekitar dua puluh menit dan diikuti oleh agenda makan malam bersama di sebuah angkringan ternama di Solo.
Prabowo tiba di kediaman Joko Widodo pada pukul 18.20 WIB. Setelah pertemuan tertutup di dalam rumah, keduanya keluar bersama pada pukul 18.42 WIB. Prabowo dan Joko Widodo terlihat melambaikan tangan kepada para wartawan yang telah menanti di depan kediaman. Kemudian, keduanya memasuki mobil yang sama, sebuah Toyota Alphard putih, dengan Presiden Prabowo duduk bersama Presiden ke-7 RI tersebut.
Setelah meninggalkan kediaman Joko Widodo, mereka menuju Angkringan Omah Semar, sebuah tempat kuliner khas Solo di kawasan Jajar, Laweyan. Lokasi ini memiliki makna tersendiri, karena sebelumnya pada Mei 2023, Prabowo bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, di tempat yang sama. Angkringan tersebut dikenal sebagai simbol kebersahajaan dan kedekatan masyarakat, serta sering menjadi lokasi pilihan untuk pertemuan yang berlangsung santai namun penuh makna.
Agenda makan malam ini disinyalir tidak hanya sebagai ajang pertemuan antara dua tokoh bangsa, tetapi juga menunjukkan sinyal harmonis antara kedua pemimpin lintas generasi. Kendati detail pembicaraan dalam pertemuan tersebut belum diungkapkan secara resmi, para pengamat memandang pertemuan ini sebagai bentuk dari soliditas dan komitmen kedua tokoh dalam menjaga stabilitas politik Indonesia.
Kehadiran Prabowo dan Joko Widodo di angkringan turut menarik perhatian warga Solo. Para pengunjung dan warga sekitar terlihat antusias, beberapa bahkan mengabadikan momen tersebut. Angkringan Omah Semar mendadak dipadati oleh para pengunjung yang ingin menyaksikan secara langsung keakraban dua tokoh politik ini.
Pertemuan dan makan malam bersama antara Presiden Prabowo dan Joko Widodo ini diharapkan dapat mempererat komunikasi dan sinergi antara kepemimpinan sekarang dengan era pemerintahan sebelumnya, demi kelangsungan pembangunan bangsa. (Red)