Medan — Insiden penembakan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan saat diserang kelompok pemuda yang tengah tawuran di ruas Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) berujung duka. Salah satu remaja yang terkena tembakan, M Suhada alias MS (15), dinyatakan meninggal dunia pada Senin (5/5) pagi di rumah sakit.
Kepastian kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan Februanto.
“Satu dari korban tersebut, meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit, M Suhada,” kata Whisnu di Mapolda Sumut, Senin (5/5/2025).
“Saya atas nama Kapolda Sumut beserta jajaran turut berduka cita kepada adik kita yang terkena peluru,” tambahnya.
Kronologi Insiden Penembakan
Peristiwa ini bermula dari tawuran yang terjadi pada Sabtu (3/5) malam antara dua kelompok pemuda, yakni kelompok Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes di Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Belawan. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menyampaikan bahwa Kapolres AKBP Oloan Siahaan segera mengambil langkah pengamanan.
“Sekira pukul 21.30 WIB, Kapolres Pelabuhan Belawan memimpin apel personel guna mengantisipasi tawuran susulan dan melakukan patroli serta standby di Posko Berkawan Polres Pelabuhan Belawan hingga sekitar pukul 01.30 WIB,” terang Ferry, Minggu (4/5).
Setelah tugas pengamanan dinilai cukup, Oloan meninggalkan posko sekitar pukul 01.35 WIB. Namun, saat memasuki ruas Tol Belmera sekitar pukul 02.05 WIB, mobil dinas yang ditumpanginya diadang sekelompok pemuda berjumlah sekitar 10 orang yang membawa celurit dan kelewang.
Sopir Kapolres, Bripda Ruben, sempat menyalakan lampu panjang sebagai peringatan. Akan tetapi, kelompok pemuda justru mengayunkan senjata tajam ke arah mobil dinas.
“Untungnya, driver berhasil menghindar meski bagian depan kanan mobil sempat terkena sabetan senjata tajam dan lecet,” jelas Ferry.
Tembakan Peringatan hingga Tembakan Terarah
Melihat situasi kian membahayakan, Oloan memerintahkan kendaraannya berhenti dan keluar dari mobil. Ia memberikan peringatan kepada kelompok pemuda agar menghentikan aksinya. Namun, respons yang diterima justru serangan bertubi-tubi dengan lemparan batu dan petasan.
Kapolres kemudian mengeluarkan tiga tembakan peringatan ke udara. Bukannya membubarkan diri, kelompok pemuda semakin agresif dan mengejar Oloan.
Merasa nyawanya terancam, AKBP Oloan melepaskan tiga tembakan ke arah para pelaku. Menurut Kombes Ferry, tembakan diarahkan ke bagian kaki sebagai bentuk pembelaan diri.
“Kapolres melepaskan tembakan sebanyak tiga kali ke arah kaki menggunakan senjata api dinas dengan pandangan yang agak samar ke arah yang menembak dengan mercon,” jelasnya.
Namun demikian, kelompok tersebut terus melakukan serangan dan mengenai bagian belakang mobil dinas Oloan.
Dua Remaja Tertembak, Satu Tewas
Dalam insiden tersebut, dua remaja menjadi korban tembakan. Mereka adalah M Suhada alias MS (15) yang tertembak di bagian perut, dan B (17) yang tertembak di tangan. Keduanya segera dilarikan ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun, MS tidak mampu bertahan dan dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Sementara B masih dalam perawatan intensif.
Penanganan Lanjutan
Peristiwa ini memunculkan reaksi dari berbagai pihak dan akan ditangani sesuai prosedur hukum. Kapolda Sumut menegaskan bahwa investigasi mendalam akan dilakukan, termasuk terhadap prosedur penggunaan senjata api oleh personel kepolisian.
Polda Sumut juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam aksi kekerasan jalanan dan mendorong para orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anaknya.
Insiden ini menyoroti kembali urgensi penanganan tawuran remaja di kawasan rawan konflik, terutama di wilayah Medan Utara yang belakangan marak dengan bentrokan antar kelompok pemuda.
Penyelidikan atas kasus ini masih berlanjut. Polisi telah mengamankan puluhan pelaku tawuran dan akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi di lokasi kejadian.( Red )